Destinasi di Indonesia
Harap Login untuk voting
4.50/5 (1 votes)
Dilihat:30016
Menikmati Minum Kopi di Bangka dan Belitung
Tinjauan
Bagaimana kita mengecap rasa dan aroma kopi seolah menjadi ‘agama’ karena sangat personal adanya.
Setiap orang punya cara dan selera berbeda menikmati tegukan kopi favoritnya.
Setiap kedai kopi pun punya
‘tendangan rahasia’ dan itu yang membuat kedai kopi di Bangka dan
Belitung pun patut Anda rasakan sendiri kenikmatan dan suasananya.
Gelas berukuran mungil disodorkan di
hadapan Anda. Kopi hitam yang disebut 'kopi o' memantulkan cahaya lampu
yang menyinari meja kecil yang cukup mengakomodir 4 tamu. Memang sedikit
lebih sempit bila dibandingkan dengan sebuah café modern di Jakarta.
Akan tetapi, kemesraan sebuah persahabatan menjadi sangat kental terasa,
sekental susu dalam teh tarik yang dipesan pengunjung di warung kopi
yang mempertahankan gaya kesederhanaan Pangkalpinang tahun 1940-an.
Sebutkan nama Tung Tau dan setiap warga Pangkalpinang tentu akan
mengetahuinya sebagai salah satu warung kopi termahsyur di Pulau Bangka.
Untuk mendapatkan sensasi kuno Kota Pangkalpinang,
Ibu kota Provinsi Bangka Belitung, datanglah ke salah satu warung kopi
yang banyak terlihat di kota yang disebut sebagai Ping Kong oleh warga
Tionghoa asal Guangdong (Guangzhou) yang bermigrasi saat zaman
penambangan timah dan ramai mendiami kota ini.
Saat
berjalan kaki menelusuri jalur Jalan Sudirman yang paling hidup di kota
Pangkalpinang, kesan modern mulai terasa. Akan tetapi, saat Anda duduk
di Waroeng Kopi dan Roti Panggang Tung Tau yang didirikan di Kota
Sungailiat, kota tetangganya, kesan tempat bersejarah dan sensasi
warisan sebuah bisnis keluarga sangat mendominasi. Atmosfirnya tak sama
dengan sebuah café modern terutama yang paling mencolok ialah suasana
pecinan yang memang ditonjolkan sebagai ciri khas.
Papan menu segera disodorkan oleh waiter.
Desainnya sudah modern tapi menu makanan dan minumannya sangat kental
dengan cita rasa Melayu dan Cina abad ke-19 dan 20. Karena beroperasi
sepanjang malam dan siang, Waroeng Kopi dan Roti Panggang Tung Tau
selalu dikunjungi tamu setiap saat.
Dimulai sejak tahun 1938 oleh seorang
warga Pulau Bangka berdarah Tionghoa, Fung Tung Tau, warung kopi ini
menjadi sebuah warisan budaya bagi pulau yang dikenal sebagai pulau
timah. Bangka sendiri berasal dari kata Wangka, yang berarti timah.
Walau di dunia merupakan sumber timah dengan persediaan terbanyak ke-4
tapi Indonesia merupakan penghasil timah terbesar ke-2 setelah negeri
Cina. Tentu saja, penambang timah sejak dahulu sudah terbiasa dengan
meminum kopi dalam kesehariannya. Itu kebiasaan yang juga ikut
bermigrasi ke negeri ini. Jadi, inilah yang menjadi unik tentang kopi di
pulau penghasil timah.
Tak cocok ditumbuhi pohon kopi tapi
tuntutan warganya yang begitu tinggi akan kopi bercita rasa maka kopi
pun diimport dari Lampung yang tanahnya lebih pas ditumbuhi pohon
legendaris ini.
Mulai dari kopi hitam saring yang
disebut sebagai 'kopi o' hingga teh bercampur susu khas Melayu yang
disebut teh tarik, dapat Anda pesan untuk menemani menu makanan yang
paling berselera, yaitu roti panggang yang mereka buat sendiri. Roti
berjenis roti kadet disiapkan dengan apik, menghasilkan serat yang kasar
namun empuk dengan rasa dan aroma khas. Ini merupakan seni kuliner yang
menyajikan isi roti beraneka ragam. Roti bakar telur contohnya, adalah
roti dengan isi telur. Bila café modern biasa menyediakan telur dadar
sebagai isi, maka di sini, telur rebus yang diiris apik menjadi isi yang
mantap untuk disantap. Cobalah menu lain seperti roti coklat, keju,
wijen, atau selai nanas yang gurih manis.
Selain di Pulau Bangka, ternyata Pulau
Belitung pun tak jauh berbeda dalam kebiasaan menikmati kopi. Juga
sebagai pulau penghasil timah, Belitung pun memiliki sejarah panjang
tentang cerita kopinya. Bukti dari panjangnya kisah kopi tersebut dapat
dirasakan dan dilihat dengan bertebarannya warung kopi di tepi jalan di
Ibukota Belitung, Tanjung Pandan. Datanglah ke salah satunya, seperti
warung kopi di Gang 60. Dari kejauhan, lorong yang berada di Jalan
Sriwijaya ini seperti tengah ramai mengadakan acara khusus. Nyatanya,
tak ada acara apapun, kecuali orang duduk dan menikmati kopi. Memang
hanya warung kecil dan tak ada yang special dari ruangan atau pun
desainnya. Akan tetapi, rasa kebersamaan dan kebiasaan minum kopi yang
turun temurun dari ayah hingga ke anak, diwariskan di sini.
Di Belitung sudah umum diketahui, bahwa
berita apapun akan menjadi besar bila sudah dibicarakan di warung kopi.
Tidak heran sumber berita tercepat adalah warung kopi. Muncul kabar yang
berputar sekitar kisah kopi di Belitung, bahwa warung kopi di ujung
pasar pagi tepi sungai memiliki aroma dan rasa yang tak tertandingi.
Didirikan sejak tahun 1945, warung kopi ini tetap kecil namun punya rasa
yang melebihi ruangannya.
Menariknya, di sebuah kota yang terdapat
di tepi timur Pulau Belitung, yaitu Manggar, warung kopi muncul sebagai
bisnis yang sangat umum, lebih banyak dari jumlah masjid, kelenteng,
atau geraja yang ada. Karena itu, Kota Manggar disebut sebagai Kota 1001
Warung Kopi.
Singgahlah di Jalan Bioskop Mega lalu
pilih secara acak salah satu warung kopi yang ada. Dengan kualitas jalan
yang mulus dan kebersihannya telah menyempurnakan suasana santai dan
ramah kota ini lebih berkesan dengan nikmatnya hindangan kopi dan mie
belitung. Hal tersebut akan menjadi kenangan yang membuat Anda merasa
rindu saat pulang yang menyertai perjalanan kisah kopi dan tak akan
hilang dari ingatan.
Beberapa tempat ngopi yang perlu dikunjungi di Bangka berikut ini.
1. Waroeng Kopi dan Roti Panggang Tung Tau (www.waroengtungtau.com)
|
|
|
3. Kopi Taman – Jalan Balai, Pangkalpinang, Bangka.
4. Teras Kopi Gotaji – Jalan Abdurrahman Siddik, Pangkalpinang, Bangka.
5. Belitong Timpo Duluk – Jalan Mat Daud, Kampung Parit, Tanjung Pandan, Belitung. Suasana rumah tradisional yang dihidupkan lagi dengan desain paling apik di Pulau Belitung. Kopinya sungguh menghidupkan hari Anda setelah berkunjung ke tempat ini.
6. Warung Kopi Gang 60 – Kota Tanjung Pandan, Belitung. Warung sederhana untuk backpacker dan bertemu dengan warga lokal yang suka berbincang-bincang.
7. Kopi Belitung Rumah Kata Andrea Hirata (Laskar Pelangi) – Jl. Laskar Pelangi, Gantung, Belitung Timur. Nuansa rumah ‘jadul’ yang memang asli dari 200 tahunan lalu, dihidupkan lagi oleh Andrea Hirata, penulis Laskar Pelangi. Kopi seduhan Mas Sandi yang menjaga rumah tua itu begitu nikmat, siang, sore, maupun pagi.
8. Kedai Kopi Atet – Kota Manggar, Belitung Timur. Satu jam perjalanan menyusuri jalur luar kota yang mulus dan halus membuatnya tak terasa dan sangat sebanding dengan apa yang akan Anda dapatkan di Kota Manggar yang asri. Setiap kedai kopi punya rahasia rasa sendiri.
9. Warung Kopi Kongfu – Jalan Jend. Sudirman No. 41, Manggar, Belitung Timur.
10. Warung Kopi Angi – Jalan Jend. Sudirman No. 43, Manggar, Belitung Timur.
11. Warung Kopi Ali – Jalan Masjid Agung Assalaam (pinggir kolong hijau). Salah satu warung kopi tertua di Manggar.
Tips
Bangka Belitung ialah nama provinsi yang
baru saja terbentuk, memisahkan diri dari provinsi Sumatera Selatan.
Banyak pengunjung salah paham tentang Bangka Belitung yang sering
disingkat Babel. Babel bukan sebuah pulau .tapi dua buah pulau yang
terpisah. Pangkalpinang ialah Ibukota Provinsi Bangka Belitung. Tanjung Pandan ialah Ibukota Kabupaten Belitung.
Jangan sampai Anda salah memesan tiket
penerbangan atau pelayaran menuju kota- kota ini, karena tidak sedikit
yang akhirnya menuju Tanjung Pinang di Pulau Bintan, Kepulauan Riau,
atau Ujung Pandang di Sulawesi Selatan.
Tipsnya bagus sekali:)
BalasHapus