Senin, 28 April 2014

LEGENDA KULINER MASAKAN GANGAN KHAS BELITUNG


Apabila Padang dikenal memiliki kuliner rendang atau Yogyakarta karena gudegnya, nah Belitung dikenal memiliki makanan khas bernama  gangannya. Gangan adalah sejenis sup ikan bercitarasa istimewa. Paduan rasa asam dan pedas kuahnya yang berwarna kuning demikian segar di lidah. Daging ikannya yang gurih menjadi sajian yang pas sebagai teman sepiring nasi panas.

Menikmati Kuliner Khas Belitung

Menikmati Kuliner Khas Kota Belitung


Mi Atep
mi atepMie Atep ini letaknya di pusat kota, tepatnya di Jl. Sriwijaya no. 27. Nyonya Atep yang juga pemilik warung ini rupanya sudah berjualan mie khas Belitung ini selama 39 tahun lho… mantaabb ya. Dengan puluhan tahun pengalaman pastinya Mie Atep

BUAH TANGAN MAKANAN KHAS BELITUNG

Pulang dari Bangka Belitung kurang enak rasanya kalau tidak bawa oleh-oleh. Jangan khawatir, ada banyak tempat dimana anda bisa memperoleh oleh-oleh khas Bangka Belitung. Karena Bangka dan Belitung adalah pulau yang dikelilingi oleh lautan dengan banyak pantainya, maka tidak heran pilihan yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh adalah hasil laut yang telah diolah menjadi makanan ringan.
Jika anda pulang melalui bandara Depati Amir, Pangkalpinang jangan lupa untuk lewat Jl. Jenderal Sudirman tidak jauh dari alun-alun taman merdeka. Di jalan ini anda akan menemui banyak toko yang berjejer di kedua sisi jalan yang menjajakan berbagai hasil olahan laut. Sebagian besar toko menjual jenis oleh-oleh yang kurang-lebih sama. Jadi jangan terlalu ragu untuk masuk toko yang anda temui. Pilih saja salah satu toko dan mulai berburu oleh-oleh makanan khas Bangka Belitung.
Tidak terlalu sulit untuk membedakan toko oleh-oleh dengan toko lain. Pada toko ini anda akan menemui banyak pedagang yang menggantungkan berbagai jenis kerupuk dan kemplang panggang yang terbuat dari ikan. Beberapa dari toko ini ada juga yang menjajakan barang dagangannya bergaya mini market. Dimana anda bisa berkeliling menyusuri rak yang dipenuhi berbagai makanan. Setelah puas memilih baru kemudian anda bisa membawa keranjang belanja ke kasir. Jika anda ke toko seperti ini biasanya harga yang diberikan adalah harga pas. Jika anda jago menawar, sebaiknya hindari toko seperti ini dan cari saja toko lain.
Untuk soal kualitas dari makanan ringan yang dijual, anda tidak perlu khawatir. Karena banyaknya permintaan, toko-toko ini bisa habis menjual stok makanan ringan yang dijual dalam waktu tiga hari. Jadi setiap tiga hari sekali makanan yang dijual sudah diisi dengan stok yang terbaru. Sehingga tetap terjaga kesegarannya. Karena sebagian besar makanan yang dijual adalah makanan kering atau makanan hasil fermentasi, maka anda bisa membeli dalam jumlah yang besar untuk disimpan beberapa minggu di rumah.
Karena ada banyak variasi makanan ringan yang dijual, anda mungkin agak bingung untuk menentukan apa oleh-oleh yang paling tepat untuk dibawa pulang. Misalnya untuk keluarga di rumah atau untuk dibagikan ke tetangga dan teman dekat. Karena itu sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa rekomendasi makanan ringan berikut ini:

Kricu
Kripik cumi atau yang lebih sering disebut juga dengan nama Kricu adalah makanan ringan yang terbuat dari telur cumi. Telur cumi yang sudah dibersihkan dicampur dengan tepung untuk membuat adonan Kricu. Lalu adonan dipilin sepanjangan ukuran jaring orang dewasa. Kemudian adonan yang sudah dipilin dijemur hingga kering yang selanjutnya di goreng menjadi kripik dengan rasa telur cumi.

Siput Gongong
Siput gonggong yang dijual di pusat jajanan oleh-oleh khas Bangka Belitung sudah diolah menjadi kripik. Jadi tidak seperti yang disajikan di restoran yang direbus lengkap dengan cangkangnya. Siput gonggong yang dijual disini sudah dipisahkan dari cangkang dan digoreng garing hingga berwarna kecoklatan. Anda harus mencobanya sendiri, karena rasanya berbeda dengan ikan atau cumi. Kemasan 250 gram siput gonggong bisa mencapai harga Rp. 90.000.

Sambelingkung
Sambelingkung bukanlah sejenis sambal. Ini adalah abon yang dibuat dari daging ikan tenggiri. Tekstur sambelingkung seperti parutan kelapa yang berbentuk serabut pendek-pendek. Tidak seperti abon daging yang berbentuk seperti benang halus panjang. Warnanya pun cenderung ke arah kuning kecoklatan. Sementara abon sapi biasanya berwarna coklat. Harga sambelingkung relatif lebih mahal ketimbang oleh-oleh yang lain. Biasanya dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga sekitar Rp. 60.000.

Getas
Getas atau yang kadang juga disebut dengan keretek adalah keripik ikan tenggiri yang berbentuk silinder panjang atau ada juga yang dibuat berbentuk bulat. Getas bisa digunakan sebagai pendamping makanan seperti fungsi kerupuk. Coba saja pada saat menyantap mie anda tambahkan getas ke kuahnya. Harga getas ini bervariasi. Tergantung dari jumlah dan kualitas ikan yang digunakan. Harganya berkisar antara Rp. 60.000 hingga 100.000 per kilogram.

Rusip
Rusip adalah hasil fermentasi ikan yang diolah dengan menambahkan garam dan tepung bersama ikan yang kemudian disimpan dalam guci. Seiring dengan berjalannya waktu, ikan akan mengalami proses fermentasi alami dalam guci. Rusip ini biasanya diolah oleh warga sekitar menjadi sambal. Cukup tambahkan beberapa butir cabe rawit dengan rusip yang sudah ditambahkan sedikit air panas, anda sudah bisa menikmati sambal rusip. Jangan lupa tambahkan pula irisan besar bawah merah ke dalam sambal rusip. Rasa sambalnya sangat asin. Biasanya terasa enak kalau dinikmati bersama nasi yang baru dipanaskan.

Lempuk
Lempuk adalah oleh-oleh khas Bangka Belitung berupa dodol yang terbuat dari buah cempedak. Tekstur lempuk agak berbeda dari dodol daerah lain. Ketika lempuk digigit, maka anda akan merasakan serat yang berasal dari buah cempedak.
Karena anda ingin pulang melalui bandara Depati Amir, sebaiknya anda meminta pelayan toko untuk mengapak barang belanjaan anda. Setiap toko mempunyai pelayanan pengepakan makanan dengan rapi sehingga cukup pantas untuk dibawa masuk kedalam pesawat. Biasanya mereka akan menambahkan tali yang diberi pelapis plastik silinder agar barang belanjaan anda lebih nyaman untuk ditenteng.

SAMBAL LINGKUNG BELITUNG

Kuliner Belitung - Sambal Lingkung
Sambal Lingkong adalah abon Ikan, jadi meski disebut sambal tapi sebenarnya bukan Sambal lho...
Kenapa ya ?
nanti kita cari tahu ya asal usulnya....kenapa disebut sambal...

Sambal Lingkong dibuat dari ikan tenggiri, santan kelapa dan rempah rempah.

Rasanya gurih manis...dan sehat karena dari bahan ikan.
Kuliner Belitung - Sambal Lingkung
Kuliner Belitung - lauk sambal Lingkung
Ketahanan Sambal Lingkong atau abon ikan ini mirip dengan abon sapi jadi bisa disimpan ....

Kalau gak sempat bikin masakan untuk sarapan, sambal lingkong bisa jadi alternatif untuk makan cepat saji buat sarapan.

Dengan nasi, ditambah mie dan peyek rebon, sambal lingkung bisa menemani sarapan anda...

selamat mencoba ya....



Bahan membuat sambal lingkung:

  • 150 gram daging ikan gabus
  • ½ butir kelapa parut
  • 200 ml santan

Bumbu halus

  • 7 buah cabai merah
  • 4 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar
  • ½ sdt jinten
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 cm lengkuas
  • 2 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk
  • ½ sdt garam

Cara membuat sambal lingkung:

  • haluskan daging ikan gabus. Sisihkan.
  • sangrai kelapa parut sampai kecokelatan,. Angkat, sisihkan.
  • masak santan bersama bumbu halus, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan garam. Masak sampai mendidih. Masukkan kelapa sangrai dan daging ikan gabus yang dihaluskan. Masak sampai santan kering. Angkat.

RAJUNGAN & KETAM ISI BELITUNG

Rajungan
Rajungan
Rajungan yang bernama latin Protunus Pelagicus merupakan jenis kepiting yang hidup di laut. Jenis ini biasanya ditemukan dalam pasang surut dari Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

Kuliner di Pantai Tanjung Tinggi


Tempat makan di sekitar pantai Tanjung Tinggi pernah diunggah pada artikel sebelumnya,

RUJAK TAHU

Kuliner Belitung - Rujak Tahu
Rasanya sih ada manisnya, asinnya, dan kalau suka pedas akan tambah mantap. Rujak tahu memang

SAMBAL SERAI

Masakan khas belitung berikut adalah sebagai penambah selera makan, sambal lah jawabannya. Dengan nasi hangat Gangan ikan ataupun gangan darat ditambah sambal serai menjadikan hidangan kuliner khas belitung.
Gangan Darat sama dengan gangan ikan hanya saja bahannya adalah daging ataupun sandung lamur agar tambah maknyus. Bahan lainnya adalah singkong yang dipotong potong kecil ditambah bumbu bumbu kemiri, kelapa parut, terasi, lengkuas dan daun salam untuk penambah aroma makanan. Gangan Darat juga boleh ditambah pucuk nangka. Disajikan bersama nasi hangat dan sambal serai pasti maknyussss....

Sambal serai ini juga makanan khas belitung. Terbuat dari sereh, lengkuas, kemiri, cabai, ketumbar dan bubuk pala.



Bahan:
1/2 kg serai, ambil bagian putihnya, iris halus
50 gr cabai rawit
100 gr cabai keriting
5 bh cabai merah
10 bh kemiri
5 bh bawang merah
2 cm lengkuas
2 cm kunyit
2 sdt garam
1 sdt gula merah
200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
Cara Membuat:
1.Haluskan semua bumbu, kecuali santan.
2.Tuang santan ke dalam wajan, masukkan bumbu halus, masak sambil diaduk hingga santan dan bumbu terserap.
3.Kecilkan api, masak terus sambil diaduk hingga santan mengental dan matang.
4.Sajikan sambal serai sebagai teman makan atau dicocol dengan lalap mentimun.
Untuk 12 orang

LAKSE MAKANAN KHAS BELITUNG

Lakse terbuat dari tepung beras dan tepung sagu kemudian dicetak seperti pada gambar. Untuk kuah

GANGAN





Gangan adalah masakan khas belitung yang sangat digemari sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat belitung. Bahkan hampir setiap hari masyarakat memasak makanan khas ini untuk lauk sehari hari.

Jenis Gangan tergantung dari bahan yang dibuatnya, ada gangan ikan dan gangan darat. Bumbu yang digunakan sedikit berbeda antara keduanya. Akan tetapi pada umumnya Gangan dibuat dari bahan ikan seperti ikan kakap merah, ikan ketarap, ikan bulat, ikan kerisi dll.


Gangan Ikan Kerisi
  Gangan darat dibuat dari daging pelanduk atau juga bisa dari daging sapi. Gangan darat menjadi khas dengan adanya bumbu daun mengkirai, pohon yang tumbuh di hutan.

Bumbu Gangan adalah kunyit lengkuas, kemiri, cabe rawit, bawang merah, asam jawa, terasi, garam, gula dan sedikit serai jika yang dibuat dari bahan ikan.
Gangan cocok dihidangkan dalam keadaan hangat dengan nasi yang hangat.

 Para wisatawan yang datang ke Belitung harus mencoba makanan khas Belitung ini, jangan lupa GANGAN.

Kami coba berbagi resep yang diperoleh dari turun temurun dalam keluarga. Resep ini yang Kami gunakan untuk menghidangkan masakan khas Belitung ini.

Bagi pembaca yang berminat silakan untuk dicoba dan jika cocok boleh juga untuk dishare ke teman semua.


Resep Gangan Ikan .
Bahan :
Ikan (ikan ketarap/ikan bulat/ikan kue bisa juga ikan kakap, kerisi atau kembung)  1 kg
Pilih ikan yang masih segar. Kalau di daerah Belitung ikan segar banyak di dapat di pasar tradisional karena Belitung adalah wilayah yang dekat dengan pantai dan penghasil ikan laut.
Ikan segar bahan masakan khas Belitung : gangan
Setelah ikan dipilih, bersihkan dan potong sesuai selera.
nanas (setengah matang) 1 butir kalau gak suka nanas bisa diganti dengan tomat.
Bumbu :
Cabe merah 10 buah
Cabe rawit 10 buah
Kunyit 2 bonggol tapi bukan induknya
Terasi 2 sendok teh
Kemiri 4 butir
Lengkuas kira kira 5 cm
Garam secukupnya.
Cara membuat Gangan Ikan
1. Semua bumbu dihaluskan dengan cara diulek
2. Nanas dikupas dan diiris memanjang (buang bonggolnya)
3. Masukkan bumbu dan irisan nanas ke dalam panci yang berisi air 1 1/4 ltr, lalu didihkan
4. Setelah mendidih masukkan ikannya.
5. Tambahkan garam secukupnya
6. Setelah ikan matang, angkat dan siap dihidangkan.
Nah mudah bukan…..
Silakan dicoba ya….kalau pas wisata ke Belitung sempatkan wisata kuliner belitung dengan memesan Gangan ikan ini.

Mie Belitung

Kuliner Belitung - Mie Belitung
Apa ya ciri khas  Mie yang satu ini dibanding dengan Mie lainnya ?

Ciri khas ini yang menjadikan makanan ini wajib dicicipi para wisatawan yang sedang melancong atau sedang menikmati tour belitung.

Kalau menurut saya....kuah mie ini yang sanagt Mak Nyusss ......(niruin Om Bondan). Biasanya kuah Mie dibuat dari daging sapi atau ayam dan juga biar special ditambah telor ceplok.

Mie Belitung kuahnya dari Kaldu Udang yang kental, agak manis dan legit gurihnya ...
Campuran Mie ini ada tauge, ketimun potongan tahu dan kentang, di taburi emping. Tak lupa sambel dan kecap.

Disajikan dengan hangat akan menambah nikmatnya menyantap Mie Belitung ini.
 Untuk menambah kenikmatan rasa, bisa kita teteskan perasan jeruk kunci agar segar .....

niihh buat kamu" yang doyan dan pengen membuat mie Belitung...
Cara Membuat Mie Belitung yang Istimewa
Mie Belitung, daerah Belitung juga punya kuliner andalan lho yaitu Mie Belitung. Kenapa Mie Belitung karena mie ini terkenal enak, nikmat dan lezatnya. Tidak kalah dengan mie-mie paling enak yang sering kita kenal di kota-kota lain. Mau tahu bagaimana cara membuat mie Belitung ini?
Bahan untuk Pembuatan Mie Belitung
Beberapa bahan untuk Pembuatan Mie Belitung:
  • 300 gram mie telur
  • Air untuk merebus
  • 1 sendok makan minyak goreng
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis
  • 4 cm kayu manis
  • 225 gram udang basah, kupas
  • 800 mililiter air kaldu ayam
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 3 sendok makan tepung kanji, larutkan dengan 100 ml air
  • 1 buah tahu cina, potong-potong, goreng
  • 3 butir kentang rebus, iris-iris
  • 125 gram tauge, seduh dengan air panas, tiriskan
  • 1 buah mentimun, potong-potong kecil
Pelengkap :
  • Emping goreng
Haluskan :
  • 6 butir bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 5 cm kencur
  • 3 cm lengkuas
  • 2 sendok teh garam
Cara Membuat Mie Belitung          
Berikut ini adalah Cara Membuat Mie Belitung
  1. Rebus mie telur bersama 1 sendok makan minyak sampai matang. Angkat dan tiriskan.
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama kayu manis sampai harum dan matang.
  3. Masukkan udang, air kaldu, dan kecap manis. Aduk dan masak sampai mendidih. Beri larutan tepung kanji, aduk sampai kuah mengental. Angkat.
  4. Masukkan mie, tahu goreng, kentang rebus, tauge, dan mentimun ke dalam mangkok. Siram dengan kuah udang panas. Taburi dengan emping goreng.Untuk 5 porsi.
Mie Belitung
Dilihat dari bahan-bahannya kayaknya enak lho! Pasti deh anda bakal ketagihan . Selamat mencoba ya........

AYAM BUMBU KETUMBAR BELITUNG

Kuliner Belitung : Ayam Bumbu Ketumbar

Biasanya yang dibikin bumbu ketumbar adalah ayam kampung, sehingga cita rasanya sangatlah enak, gurih dan segar karena ada nanas di dalamnya...

BAKSO IKAN BIRAI BELITUNG

Kuliner Belitung - Bakso Ikan Birai

Selain terkenal dengan Mie Belitung yang kuahnya kental, bakso ikan yang kenyal dan membal juga terkenal di daerah Belitung Timur. Bannyak industri rumahan yang memproduksi bakso ikan.

MASAKAN OPOR AYAM BELITUNG

Kuliner Belitung - Opor Ayam Belitung
Rasa Opor ayam Belitung, gurih dengan santan nya yang kental, berbeda dengan opor solo,

GANGAN DARAT

Gangan Darat

Wisata Kuliner sangat dekat dengan Wisata alam, nah ketika Anda sedang berwisata ke Pulau Laskar Pelangi, Kuliner yang wajib dirasakan adalah Gangan. Kenapa ?

Makanan ringan khas Bangka Belitung

Bangka Belitung memiliki jenis makanan ringan yang sebagian besar dihasilkan dari produk makanan laut. Beberapa diantaranya:

Masakan Kepulauan Bangka Belitung

    Masakan Belitung
     
  • Lempah adalah masakan berkuah yang biasanya berbahan dasar makanan laut atau daging sapi yang dibumbui rempah-rempah yang beraroma kuat. Dalam bahasa Belitung lempah disebut gangan

Tatacara Makan Adat Belitung - Makan Bagawai



Makan Bagawai
Makan bersama akan membuat suasana lebih akrab, ceria dan penuh kekeluargaan. Makan bersama di Belitung diberi nama "Makan Bagawai".

Senin, 21 April 2014

KEMERDEKAAN BELITUNG


Masa Kemerdekaan

         Pulau Belitung sebagai bagian dari Residensi Bangka - Belitung, beberapa tahun lamanya pernah menjadi bagian dari Gewest Borneo, kemudian menjadi bagian Gewest Bangka - Belitung dan Riau. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena muncul peraturan yang mengubah Pulau Belitung menjadi Neolanchap. Selanjutnya sebagai badan pemerintahan dibentuklah

SEJARAH BELITUNG

Sejarah Belitung


              Belitung merupakan kepulauan yang mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung tercatat sebagai wilayah Kerajaan Sriwijaya, kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama, karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera menjadi taklukan Palembang.
           

           Sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan Datuk Mayang Geresik sebagai raja pertama. Pusat pemerintahannya terletak di sekitar daerah Pelulusan sekarang ini. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul, Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul. Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.

             Kerajaan kedua adalah Kerajaan Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari Kerajaan Mataram Islam bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II (1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.
Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat III ini, Belitung dibagi menjadi 4 Ngabehi, yaitu :
  1. Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda;
  2. Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Krama Juda;
  3. Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda;
  4. Ngabehi Belantu dengan gelar Ngabehi Sura Juda.
            Masing-masing Ngabehi ini pada akhirnya menurunkan raja-raja yang seterusnya lepas dari Kerajaan Balok. Pada tahun 1700 Depati Cakraningrat III wafat lalu digantikan oleh Kiai Agus Bustam (Depati Cakraningrat IV). Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat IV ini, agama Islam mulai tersebar di Pulau Belitung.
           Gelar Depati Cakraningrat hanya dipakai sampai dengan raja Balok yang ke-9, yaitu Kiai Agus Mohammad Saleh (bergelar Depati Cakraningrat IX), karena pada tahun 1873 gelar tersebut dihapus oleh Pemerintah Belanda. Keturunan raja Balok selanjutnya yaitu Kiai Agus Endek (memerintah 1879-1890) berpangkat sebagai Kepala Distrik Belitung dan berkedudukan di Tanjungpandan.
              Kerajaan ketiga adalah Kerajaan Belantu, yang merupakan bagian wilayah Ngabehi Kerajaan Balok. Rajanya yang pertama adalah Datuk Ahmad (1705-1741), yang bergelar Datuk Mempawah. Sedangkan rajanya yang terakhir bernama KA. Umar.
Kerajaan keempat atau yang terakhir yang pernah berdiri adalah Kerajaan Buding, yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Balok. Rajanya bernama Datuk Kemiring Wali Raib. Dari keempat kerajaan yang telah disebutkan diatas, Kerajaan Balok merupakan kerajaan terbesar yang pernah ada di Pulau Belitung.


Masa pendudukan Belanda-Jepang
 
                Pertambangan tungsten dan timah yang dikelola Perusahaan Billiton Maatschapij di Belitung (1942). Pada abad ke-17, Pulau Belitung menjadi jalur perdagangan dan tempat persinggahan kaum pedagang. Dari sekian banyak pedagang, yang paling berpengaruh adalah pedagang Cina dan Arab. Hal ini dapat dibuktikan dari tembikar-tembikar yang berasal dari Wangsa Ming abad ke-14 hingga ke-17, yang banyak ditemukan dalam lapisan-lapisan tambang timah di daerah Kepenai, Buding, dan Kelapa Kampit. Berdasarkan catatan dari sejarawan Cina bernama Fei Hsin (1436). Sedangkan orang Cina mengenal Belitung disebabkan pada tahun 1293, pedagang-pedagang Cina tersebut masuk ke Pulau Belitung sekitar tahun 1293. Sebuah armada Cina dibawah pimpinan Shi Pi, Ike Mise dan Khau Hsing yang sedang mengadakan perjalanan ke Pulau Jawa terdampar di perairan Belitung.
 
                Selain bangsa Cina, bangsa lain yang banyak mengenal Pulau Belitung adalah bangsa Belanda. Pada tahun 1668, sebuah kapal Belanda bernama 'Zon De Zan Loper', dibawah pimpinan Jan De Marde, tiba di Belitung. Mereka merapat di sungai Balok, yang saat itu merupakan satu-satunya bandar di Pulau Belitung yang ramai dikunjungi pedagang asing. Berdasarkan penyerahan Tuntang pada tanggal 18 September 1821, Pulau Belitung masuk dalam wilayah kekuasaan Inggris (meskipun secara de facto terjadi pada tanggal 20 Mei 1812). Residen Inggris di Bangka, mengangkat seorang raja siak untuk memerintah Belitung karena di pulau kecil ini sering terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh tetua adat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Kerajaan Inggris tanggal 17 April 1817, Inggris menyerahkan Belitung kepada Kerajaan Belanda. Selanjutnya atas nama Baginda Ratu Belanda, ditunjuk seorang Asisten Residen untuk menjalankan pemerintahan di Pulau Belitung.
 
                Pada tahun 1823, seorang Kapten berkebangsaan Belgia bernama JP. De La Motte, yang menjabat sebagai Asisten Residen dan juga pimpinan tentara Kerajaan Belanda, berhasil menemukan timah di pulau tersebut. Selanjutnya seusai Traktat London tahun 1850, penambangannya diambil alih oleh Billiton Maatschapij, sebuah perusahaan penambangan timah milik Pemerintah Belanda. Pada saat itu Belitung terbagi atas 6 daerah, yaitu :
  • Tanjungpandan dan Gantung/Lenggang yang berada langsung dibawah pemerintahan Depati;
  • Badau, Sijuk, Buding dan Belantu yang berada dibawah pemerintahan masing-masing Ngabehi.
             Pada tahun 1890, pangkat Ngabehi dihapus dan digantikan dengan Kepala Distrik. Selanjutnya terdapat 5 distrik yaitu : Tanjungpandaan, Manggar, Buding, Dendang dan Gantung. Tahun 1852 Belitung dipisahkan dari Bangka dalam urusan administrasi dan kewenangan penambangan timah. Pemisahan tersebut atas desakan JF. Louden (kepala pemerintahan pusat di Batavia), untuk mencegah pengaruh buruk dari Residen Bangka yang iri melihat pertambangan timah yang berkembang dengan pesat di Belitung. Dalam rangkaian sistem pemerintahan Hindia Belanda, pada tahun 1921 Belitung dijadikan sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang Demang yaitu KA. Abdul Adjis, yang dibantu 2 orang Asisten Demang yang membawahi 2 onder district, yaitu Belitung Barat dan Belitung Timur. Gemeente atau kelurahan di Belitung dibentuk pada tahun 1921-1924. Berdasarkan Ordonantie No. 73 tanggal 21 Februari 1924, Belitung terbagi menjadi 42 Gemeente.

                Pada tahun 1933, Belitung berubah status menjadi satu Onder-afdeling yang diperintah oleh seorang Controleur dengan pangkat Assistant Resident, yang bertanggung jawab kepada Residen dari Afdeling Bangka - Belitung yang berkedudukan di Pulau Bangka. Tanggal 1 Januari 1939 berlaku peraturan baru di wilayah di wilayah Belitung, yang berarti Pulau Belitung sudah diberi hak untuk mengatur daerahnya sendiri. Tentu saja hal tersebut memengaruhi beberapa keadaan, misalnya Onder-afdeling Belitung meliputi 2 distrik yaitu, Distrik Belitung Barat dan Distrik Belitung Timur, yang masing-masing dikepalai oleh seorang Demang.

            Tentara Jepang menduduki Pulau Belitung pada bulan April 1944, pemerintahan dikedua distrik dikepalai oleh Gunco. Pada awal tahun 1945, Jepang membentuk Badan Kebaktian Rakyat di Belitung yang bertugas membantu pemerintahan. Masa pendudukan Jepang tidak lama, selanjutnya terjadi perubahan kembali ketika tentara Belanda kembali menguasai Belitung pada tahun 1946. Pada masa pemerintahan Belanda ini, Onder-afdeling Belitung diperintah kembali oleh Asisten Residen Bangsa Belanda, sedangkan penguasaan distrik tetap dipegang oleh seorang Demang yang kemudian diganti dengan sebutan Bestuurhoofd.



Rabu, 16 April 2014

Belitung I Beautiful in My Heart

Wednesday, April 16, 2014

Ini adalah info Seputar Kampung Halamanku Belitung, mulai dari Masakan, Makanan, Lagu, Adat Istiadat, Tari, Tempat Wisata dan lain-lain.

Yuukkk kita Lihat Tanah Kelahiranku ini.... ^_^ 
          Siapa yang sekarang tidak kenal Pulau Belitung? Pulau yang bersebelahan dengan Pulau Bangka ini mulai dikenal sejak film "Laskar Pelangi". Saya bahkan bangga menjadi salah satu penduduk Pulau Belitung yang indah dan eksotis ini.

        Kabupaten Belitung memiliki potensi wisata yang amat beragam dan menakjubkan dengan 3 karakteristik daya tarik wisatanya yaitu wisata alam, budaya dan sejarah dimana objek wisata tersebut tersebar hampir di semua kecamatan. 

Beberapa objek wisata pantai terdapat di Kecamatan Sijuk, Membalong dan Selat Nasik dengan segala keunikan dan keindahan panorama bawah airnya yang sangat mempesona. Atraksi wisata budaya dan beberapa situs sejarah juga turut memperkaya daya tarik wisata di Kabupaten Belitung.Pengembangan dan peningkatan pelayanan terhadap sarana prasarana pendukung kepariwisataan, seperti hotel berbintang 1 sampai dengan 4, transportasi baik udara, laut dan darat, restoran, toko souvenir dan pelayanan jasa lainnya cukup tersedia.

          Ke Pulau Belitung mudahnya memang menggunakan pesawat, perjalanan hanya ditempuh dengan waktu kurang lebih 45 menit lho... cepat kan? Baru mau baca koran, eh.. sudah mau mendarat lagi.Setibanya di Bandara HAS Hananjoedin temen-temen sudah dijemput oleh tour guide yang sangat ramah, dan pelayanannya juga oke banget. Cukup banyak jasa tour yang melayani wisata di Pulau Belitung.

        Belitung selain memiliki pantai yang indah dengan pasir putih yang sangat menawan, disini juga terdapat batu-batu besar yang sangat eksotis dan juga pulau-pulau kecil yang sangat menawan dan membuat mata tak berkedip melihatnya... dan untuk menuju ke pulau-pulau tersebut  tidaklah sulit, hanya ditempuh dengan waktu 15 sampai dengan 30 menit, kita hanya perlu menyewa kapal dengan penduduk sekitar.

inilah gambaran umum tentang pulau kelahiranku, dan nanti akan ada artikel yang aku akan persembahkan untuk teman-teman semua... ca kidoott ^_^