Timah merupakan sumber daya alam
utama pulau Bangka Belitung sejak lama. Besarnya kandungan biji timah di
daerah ini merupakan yang terbesar dari beberapa daerah lain di
Indonesia. Bahkan untuk di dunia, produksi timah asal Indonesia sangat
mempengaruhi harga pasar dunia.
Didalam sejarah penambangan timah, telah banyak mengalami perkembangan
yang sangat signifikan. Proses penambangan timah pun kian efektif dan
efesien berkat kemajuan teknologi pertambangan. Sejak dulu telah
tercatat berbagai teknik penambangan timah yang terjadi di Bangka
Belitung.
Proses penambangan timah terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan
secara menyeluruh, hal ini oleh PT. TIMAH di sebut dengan Penambangan
Timah Terpadu.
1. EKSPLORASI (exploration)
Eksplorasi merupakan kegiatan kajian dan analisa sistematis guna
mengetahui seberapa besar cadangan biji timah yang terkandung. Didalam
operasional kegiatan eksplorasi melibatkan beberapa komponen seperti
surveyor (pemetaan awal), sumur bor/small bore ( mengambil sample timah
dengan teknik bor tanah), lab analisis, hingga pemetaan akhir geologis
(geological map).
Proses eksplorasi sangat menentukan berjalannya suatu proses penambangan
timah. Karena dari tahap inilah muncul DATA PETA GEOLOGIS secara
lengkap sebagai panduan utama dalam kebijakan penambangan timah.
Sehingga proses selanjutnya dapat ditempuh dengan berbagai analisa
operasional yang baik, termasuk rencana anggaran dan sebagainya.
2. OPERASIONAL PENAMBANGAN ( mining )
Didalam proses penambangan timah dikenal 2 jenis penambangan yang dikenal di Bangka Belitung.
a. Penambangan Lepas Pantai
Pada kegiatan penambangan lepas pantai, perusahaan mengoperasikan armada
kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai (off shore).
Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket) mulai dari
ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft.
Kapal keruk dapat beroperasi mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50
meter di bawah permukaan laut dan mampu menggali lebih dari 3,5 juta
meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal keruk dioperasikan oleh
karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang waktu bekerjanya
terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.
Hasil produksi bijih timah dari kapal keruk diproses di instalasi
pencucian untuk mendapatkan kadar minimal 30% Sn dan diangkut dengan
kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk
dipisahkan dari mineral ikutan lainnya selain bijih timah dan
ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan peleburan yaitu
minimal 70-72% Sn.
b. Penambangan Darat
Penambangan darat dilakukan di wilayah daratan pulau Bangka Belitung,
tentunya system operasional yang digunakan tidaklah sama seperti pada
wilayah lepas pantai.
Proses penambangan timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel
pump).Setiap kontraktor atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan
berdasarkan perencanaan yang diberikan oleh perusahaan dengan memberikan
peta cadangan yang telah dilakukan pemboran untuk mengetahui kekayaan
dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar sesuai dengan pedoman atau
prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja di lapangan.
Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh perusahaan sesuai harga
yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja Sama.
Pada daerah tertentu, penambangan timah darat menghasilkan wilayah
sungai besar yang disebut dengan kolong/danau. Kolong/danau itulah
merupakan inti utama cara kerja penambangan darat, karena pola kerja
penambangan darat sangat tergantung pada pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya air dalam jumlah besar. Sehingga bila kita lihat dari udara,
penambangan timah darat selalu menimbulkan genangan ari dalam jumlah
besar seperti danau dan tampak berlobang-lobang besar.
Produksi penambangan darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan
(KP) perusahaan dilaksanakan oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra
usaha dibawah kendali perusahaan. Hampir 80% dari total produksi
perusahaan berasal dari penambangan di darat mulai dari Tambang Skala
Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang Besar berkapasitas
100 m3/jam.
Produksi penambangan timah menghasilkan bijih pasir timah dengan kadar tertentu.
3. PENGOLAHAN (smelting)
Untuk meningkatkan kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar
rendah, bijih timah tersebut diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah
(Washing Plant). Melalui proses tersebut bijih timah dapat ditingkatkan
kadar (grade) Sn-nya dari 20 – 30% Sn menjadi 72 % Sn untuk memenuhi
persyaratan peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal
dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan
produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi
dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
4. PELEBURAN (refining)
Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah menjadi logam
Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih tinggi,
maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan menggunakan
suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer.
Produk yang dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau
batangan dengan skala berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang.
Produk yang dihasilkan juga dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan
(customize) dan mempunyai merek dagang yang terdaftar di London Metal
Exchange (LME).
5. DISTRIBUSI DAN PEMASARAN (marketing)
Kegiatan pemasaran mencakup kegiatan penjualan dan pendistribusian logam
timah.Pendistribusian logam timah hampir 95% dilaksanakan untuk
memenuhi pasar di luar negeri atau ekspor dan sebesar 5% untuk memenuhi
pasar domestik. Negara tujuan ekspor logam Timah antara lain adalah
wilayah Asia Pasifik yang meliputi Jepang, Korea, Taiwan, Cina dan
Singapura, wilayah Eropa meliputi Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol
dan Italia serta Amerika dan Kanada.
Pendistribusian dilaksanakan melalui pelabuhan di Singapura untuk ekspor
sedangkan untuk domestik dilaksanakan secara langsung dan melalui
gudang di Jakarta. Tipe pembeli logam timah dapat dikelompokkan atas
pengguna langsung (end user) seperti pabrik atau industri solder serta
industri pelat timah serta pedagang besar (trader).
Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang telah diterima oleh pasar
internasional dan terdaftar dalam pasar bursa logam di London (London
Metal Exchange). Kualitas setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan
dijamin dengan sertifikat produk (weight and analysis certificate) yang
berstandar internasional dan berpedoman kepada standar produk yang
ditetapkan oleh London Metal Exchange (LME) sehingga dapat
diperdagangkan sebagai komoditi di pasar bursa logam.
Jenis-jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan bentuknya.
A. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas:
- Banka Tin (kadar Sn 99.9%)
- Mentok Tin (kadar Sn 99,85%)
- Banka Low Lead (Banka LL) terdiri atas Banka LL100ppm, Banka LL50ppm, Banka LL40ppm, Banka LL80ppm, Banka LL200ppm
- Tin Alloy, dalam bentuk babbit (kadar Sn 80-88 %) dan Pewter (kadar Sn 91-95 %)
- Tin Solder, produk solder (info lebih lanjut dapat dilihat di situs resmi PT.TIMAH.)
B. Berdasarkan bentuk dapat dibedakan atas:
- Banka Small Ingot
- Banka Tin Shot
- Banka Pyramid
- Banka Anoda
Contoh gambar produk produksi PT Tambang Timah:
|
Banka Tin |
|
Mentok Tin |
|
Banka Low Lead |
|
Tin Alloy |
|
Tin Solder |