Apabila Padang dikenal memiliki kuliner rendang atau Yogyakarta karena gudegnya, nah Belitung
dikenal memiliki makanan khas bernama gangannya. Gangan adalah sejenis
sup ikan bercitarasa istimewa. Paduan rasa asam dan pedas kuahnya yang
berwarna kuning demikian segar di lidah. Daging ikannya yang gurih
menjadi sajian yang pas sebagai teman sepiring nasi panas.
Senin, 28 April 2014
BUAH TANGAN MAKANAN KHAS BELITUNG
Pulang dari Bangka Belitung kurang enak rasanya kalau tidak bawa
oleh-oleh. Jangan khawatir, ada banyak tempat dimana anda bisa
memperoleh oleh-oleh khas Bangka Belitung. Karena Bangka dan Belitung
adalah pulau yang dikelilingi oleh lautan dengan banyak pantainya, maka
tidak heran pilihan yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh adalah
hasil laut yang telah diolah menjadi makanan ringan.
Jika anda pulang melalui bandara Depati Amir, Pangkalpinang jangan lupa untuk lewat Jl. Jenderal Sudirman tidak jauh dari alun-alun taman merdeka. Di jalan ini anda akan menemui banyak toko yang berjejer di kedua sisi jalan yang menjajakan berbagai hasil olahan laut. Sebagian besar toko menjual jenis oleh-oleh yang kurang-lebih sama. Jadi jangan terlalu ragu untuk masuk toko yang anda temui. Pilih saja salah satu toko dan mulai berburu oleh-oleh makanan khas Bangka Belitung.
Tidak terlalu sulit untuk membedakan toko oleh-oleh dengan toko lain. Pada toko ini anda akan menemui banyak pedagang yang menggantungkan berbagai jenis kerupuk dan kemplang panggang yang terbuat dari ikan. Beberapa dari toko ini ada juga yang menjajakan barang dagangannya bergaya mini market. Dimana anda bisa berkeliling menyusuri rak yang dipenuhi berbagai makanan. Setelah puas memilih baru kemudian anda bisa membawa keranjang belanja ke kasir. Jika anda ke toko seperti ini biasanya harga yang diberikan adalah harga pas. Jika anda jago menawar, sebaiknya hindari toko seperti ini dan cari saja toko lain.
Untuk soal kualitas dari makanan ringan yang dijual, anda tidak perlu khawatir. Karena banyaknya permintaan, toko-toko ini bisa habis menjual stok makanan ringan yang dijual dalam waktu tiga hari. Jadi setiap tiga hari sekali makanan yang dijual sudah diisi dengan stok yang terbaru. Sehingga tetap terjaga kesegarannya. Karena sebagian besar makanan yang dijual adalah makanan kering atau makanan hasil fermentasi, maka anda bisa membeli dalam jumlah yang besar untuk disimpan beberapa minggu di rumah.
Karena ada banyak variasi makanan ringan yang dijual, anda mungkin agak bingung untuk menentukan apa oleh-oleh yang paling tepat untuk dibawa pulang. Misalnya untuk keluarga di rumah atau untuk dibagikan ke tetangga dan teman dekat. Karena itu sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa rekomendasi makanan ringan berikut ini:
Kricu
Kripik cumi atau yang lebih sering disebut juga dengan nama Kricu adalah makanan ringan yang terbuat dari telur cumi. Telur cumi yang sudah dibersihkan dicampur dengan tepung untuk membuat adonan Kricu. Lalu adonan dipilin sepanjangan ukuran jaring orang dewasa. Kemudian adonan yang sudah dipilin dijemur hingga kering yang selanjutnya di goreng menjadi kripik dengan rasa telur cumi.
Siput Gongong
Siput gonggong yang dijual di pusat jajanan oleh-oleh khas Bangka Belitung sudah diolah menjadi kripik. Jadi tidak seperti yang disajikan di restoran yang direbus lengkap dengan cangkangnya. Siput gonggong yang dijual disini sudah dipisahkan dari cangkang dan digoreng garing hingga berwarna kecoklatan. Anda harus mencobanya sendiri, karena rasanya berbeda dengan ikan atau cumi. Kemasan 250 gram siput gonggong bisa mencapai harga Rp. 90.000.
Sambelingkung
Sambelingkung bukanlah sejenis sambal. Ini adalah abon yang dibuat dari daging ikan tenggiri. Tekstur sambelingkung seperti parutan kelapa yang berbentuk serabut pendek-pendek. Tidak seperti abon daging yang berbentuk seperti benang halus panjang. Warnanya pun cenderung ke arah kuning kecoklatan. Sementara abon sapi biasanya berwarna coklat. Harga sambelingkung relatif lebih mahal ketimbang oleh-oleh yang lain. Biasanya dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga sekitar Rp. 60.000.
Getas
Getas atau yang kadang juga disebut dengan keretek adalah keripik ikan tenggiri yang berbentuk silinder panjang atau ada juga yang dibuat berbentuk bulat. Getas bisa digunakan sebagai pendamping makanan seperti fungsi kerupuk. Coba saja pada saat menyantap mie anda tambahkan getas ke kuahnya. Harga getas ini bervariasi. Tergantung dari jumlah dan kualitas ikan yang digunakan. Harganya berkisar antara Rp. 60.000 hingga 100.000 per kilogram.
Rusip
Rusip adalah hasil fermentasi ikan yang diolah dengan menambahkan garam dan tepung bersama ikan yang kemudian disimpan dalam guci. Seiring dengan berjalannya waktu, ikan akan mengalami proses fermentasi alami dalam guci. Rusip ini biasanya diolah oleh warga sekitar menjadi sambal. Cukup tambahkan beberapa butir cabe rawit dengan rusip yang sudah ditambahkan sedikit air panas, anda sudah bisa menikmati sambal rusip. Jangan lupa tambahkan pula irisan besar bawah merah ke dalam sambal rusip. Rasa sambalnya sangat asin. Biasanya terasa enak kalau dinikmati bersama nasi yang baru dipanaskan.
Lempuk
Lempuk adalah oleh-oleh khas Bangka Belitung berupa dodol yang terbuat dari buah cempedak. Tekstur lempuk agak berbeda dari dodol daerah lain. Ketika lempuk digigit, maka anda akan merasakan serat yang berasal dari buah cempedak.
Karena anda ingin pulang melalui bandara Depati Amir, sebaiknya anda meminta pelayan toko untuk mengapak barang belanjaan anda. Setiap toko mempunyai pelayanan pengepakan makanan dengan rapi sehingga cukup pantas untuk dibawa masuk kedalam pesawat. Biasanya mereka akan menambahkan tali yang diberi pelapis plastik silinder agar barang belanjaan anda lebih nyaman untuk ditenteng.
Jika anda pulang melalui bandara Depati Amir, Pangkalpinang jangan lupa untuk lewat Jl. Jenderal Sudirman tidak jauh dari alun-alun taman merdeka. Di jalan ini anda akan menemui banyak toko yang berjejer di kedua sisi jalan yang menjajakan berbagai hasil olahan laut. Sebagian besar toko menjual jenis oleh-oleh yang kurang-lebih sama. Jadi jangan terlalu ragu untuk masuk toko yang anda temui. Pilih saja salah satu toko dan mulai berburu oleh-oleh makanan khas Bangka Belitung.
Tidak terlalu sulit untuk membedakan toko oleh-oleh dengan toko lain. Pada toko ini anda akan menemui banyak pedagang yang menggantungkan berbagai jenis kerupuk dan kemplang panggang yang terbuat dari ikan. Beberapa dari toko ini ada juga yang menjajakan barang dagangannya bergaya mini market. Dimana anda bisa berkeliling menyusuri rak yang dipenuhi berbagai makanan. Setelah puas memilih baru kemudian anda bisa membawa keranjang belanja ke kasir. Jika anda ke toko seperti ini biasanya harga yang diberikan adalah harga pas. Jika anda jago menawar, sebaiknya hindari toko seperti ini dan cari saja toko lain.
Untuk soal kualitas dari makanan ringan yang dijual, anda tidak perlu khawatir. Karena banyaknya permintaan, toko-toko ini bisa habis menjual stok makanan ringan yang dijual dalam waktu tiga hari. Jadi setiap tiga hari sekali makanan yang dijual sudah diisi dengan stok yang terbaru. Sehingga tetap terjaga kesegarannya. Karena sebagian besar makanan yang dijual adalah makanan kering atau makanan hasil fermentasi, maka anda bisa membeli dalam jumlah yang besar untuk disimpan beberapa minggu di rumah.
Karena ada banyak variasi makanan ringan yang dijual, anda mungkin agak bingung untuk menentukan apa oleh-oleh yang paling tepat untuk dibawa pulang. Misalnya untuk keluarga di rumah atau untuk dibagikan ke tetangga dan teman dekat. Karena itu sebaiknya anda mempertimbangkan beberapa rekomendasi makanan ringan berikut ini:
Kricu
Kripik cumi atau yang lebih sering disebut juga dengan nama Kricu adalah makanan ringan yang terbuat dari telur cumi. Telur cumi yang sudah dibersihkan dicampur dengan tepung untuk membuat adonan Kricu. Lalu adonan dipilin sepanjangan ukuran jaring orang dewasa. Kemudian adonan yang sudah dipilin dijemur hingga kering yang selanjutnya di goreng menjadi kripik dengan rasa telur cumi.
Siput Gongong
Siput gonggong yang dijual di pusat jajanan oleh-oleh khas Bangka Belitung sudah diolah menjadi kripik. Jadi tidak seperti yang disajikan di restoran yang direbus lengkap dengan cangkangnya. Siput gonggong yang dijual disini sudah dipisahkan dari cangkang dan digoreng garing hingga berwarna kecoklatan. Anda harus mencobanya sendiri, karena rasanya berbeda dengan ikan atau cumi. Kemasan 250 gram siput gonggong bisa mencapai harga Rp. 90.000.
Sambelingkung
Sambelingkung bukanlah sejenis sambal. Ini adalah abon yang dibuat dari daging ikan tenggiri. Tekstur sambelingkung seperti parutan kelapa yang berbentuk serabut pendek-pendek. Tidak seperti abon daging yang berbentuk seperti benang halus panjang. Warnanya pun cenderung ke arah kuning kecoklatan. Sementara abon sapi biasanya berwarna coklat. Harga sambelingkung relatif lebih mahal ketimbang oleh-oleh yang lain. Biasanya dijual dalam kemasan 250 gram dengan harga sekitar Rp. 60.000.
Getas
Getas atau yang kadang juga disebut dengan keretek adalah keripik ikan tenggiri yang berbentuk silinder panjang atau ada juga yang dibuat berbentuk bulat. Getas bisa digunakan sebagai pendamping makanan seperti fungsi kerupuk. Coba saja pada saat menyantap mie anda tambahkan getas ke kuahnya. Harga getas ini bervariasi. Tergantung dari jumlah dan kualitas ikan yang digunakan. Harganya berkisar antara Rp. 60.000 hingga 100.000 per kilogram.
Rusip
Rusip adalah hasil fermentasi ikan yang diolah dengan menambahkan garam dan tepung bersama ikan yang kemudian disimpan dalam guci. Seiring dengan berjalannya waktu, ikan akan mengalami proses fermentasi alami dalam guci. Rusip ini biasanya diolah oleh warga sekitar menjadi sambal. Cukup tambahkan beberapa butir cabe rawit dengan rusip yang sudah ditambahkan sedikit air panas, anda sudah bisa menikmati sambal rusip. Jangan lupa tambahkan pula irisan besar bawah merah ke dalam sambal rusip. Rasa sambalnya sangat asin. Biasanya terasa enak kalau dinikmati bersama nasi yang baru dipanaskan.
Lempuk
Lempuk adalah oleh-oleh khas Bangka Belitung berupa dodol yang terbuat dari buah cempedak. Tekstur lempuk agak berbeda dari dodol daerah lain. Ketika lempuk digigit, maka anda akan merasakan serat yang berasal dari buah cempedak.
Karena anda ingin pulang melalui bandara Depati Amir, sebaiknya anda meminta pelayan toko untuk mengapak barang belanjaan anda. Setiap toko mempunyai pelayanan pengepakan makanan dengan rapi sehingga cukup pantas untuk dibawa masuk kedalam pesawat. Biasanya mereka akan menambahkan tali yang diberi pelapis plastik silinder agar barang belanjaan anda lebih nyaman untuk ditenteng.
SAMBAL LINGKUNG BELITUNG
Kuliner Belitung - Sambal Lingkung |
Kenapa ya ?
nanti kita cari tahu ya asal usulnya....kenapa disebut sambal...
Sambal Lingkong dibuat dari ikan tenggiri, santan kelapa dan rempah rempah.
Rasanya gurih manis...dan sehat karena dari bahan ikan.
Kuliner Belitung - Sambal Lingkung |
Kuliner Belitung - lauk sambal Lingkung |
Kalau gak sempat bikin masakan untuk sarapan, sambal lingkong bisa jadi alternatif untuk makan cepat saji buat sarapan.
Dengan nasi, ditambah mie dan peyek rebon, sambal lingkung bisa menemani sarapan anda...
selamat mencoba ya....
Bahan membuat sambal lingkung:
- 150 gram daging ikan gabus
- ½ butir kelapa parut
- 200 ml santan
Bumbu halus
- 7 buah cabai merah
- 4 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 sdt ketumbar
- ½ sdt jinten
- 2 batang serai, memarkan
- 3 cm lengkuas
- 2 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- ½ sdt garam
Cara membuat sambal lingkung:
- haluskan daging ikan gabus. Sisihkan.
- sangrai kelapa parut sampai kecokelatan,. Angkat, sisihkan.
- masak santan bersama bumbu halus, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan garam. Masak sampai mendidih. Masukkan kelapa sangrai dan daging ikan gabus yang dihaluskan. Masak sampai santan kering. Angkat.
RAJUNGAN & KETAM ISI BELITUNG
RUJAK TAHU
SAMBAL SERAI
Masakan khas belitung berikut adalah sebagai penambah selera makan, sambal lah jawabannya. Dengan nasi hangat Gangan ikan ataupun gangan darat ditambah sambal serai menjadikan hidangan kuliner khas belitung.
Gangan Darat sama dengan gangan ikan hanya saja bahannya adalah daging ataupun sandung lamur agar tambah maknyus. Bahan lainnya adalah singkong yang dipotong potong kecil ditambah bumbu bumbu kemiri, kelapa parut, terasi, lengkuas dan daun salam untuk penambah aroma makanan. Gangan Darat juga boleh ditambah pucuk nangka. Disajikan bersama nasi hangat dan sambal serai pasti maknyussss....
Sambal serai ini juga makanan khas belitung. Terbuat dari sereh, lengkuas, kemiri, cabai, ketumbar dan bubuk pala.
Bahan:
1/2 kg serai, ambil bagian putihnya, iris halus
50 gr cabai rawit
100 gr cabai keriting
5 bh cabai merah
10 bh kemiri
5 bh bawang merah
2 cm lengkuas
2 cm kunyit
2 sdt garam
1 sdt gula merah
200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
Cara Membuat:
1.Haluskan semua bumbu, kecuali santan.
2.Tuang santan ke dalam wajan, masukkan bumbu halus, masak sambil diaduk hingga santan dan bumbu terserap.
3.Kecilkan api, masak terus sambil diaduk hingga santan mengental dan matang.
4.Sajikan sambal serai sebagai teman makan atau dicocol dengan lalap mentimun.
Untuk 12 orang
Gangan Darat sama dengan gangan ikan hanya saja bahannya adalah daging ataupun sandung lamur agar tambah maknyus. Bahan lainnya adalah singkong yang dipotong potong kecil ditambah bumbu bumbu kemiri, kelapa parut, terasi, lengkuas dan daun salam untuk penambah aroma makanan. Gangan Darat juga boleh ditambah pucuk nangka. Disajikan bersama nasi hangat dan sambal serai pasti maknyussss....
Sambal serai ini juga makanan khas belitung. Terbuat dari sereh, lengkuas, kemiri, cabai, ketumbar dan bubuk pala.
Bahan:
1/2 kg serai, ambil bagian putihnya, iris halus
50 gr cabai rawit
100 gr cabai keriting
5 bh cabai merah
10 bh kemiri
5 bh bawang merah
2 cm lengkuas
2 cm kunyit
2 sdt garam
1 sdt gula merah
200 ml santan kental dari 1 butir kelapa
Cara Membuat:
1.Haluskan semua bumbu, kecuali santan.
2.Tuang santan ke dalam wajan, masukkan bumbu halus, masak sambil diaduk hingga santan dan bumbu terserap.
3.Kecilkan api, masak terus sambil diaduk hingga santan mengental dan matang.
4.Sajikan sambal serai sebagai teman makan atau dicocol dengan lalap mentimun.
Untuk 12 orang
GANGAN
Jenis Gangan tergantung dari bahan yang dibuatnya, ada gangan ikan dan gangan darat. Bumbu yang digunakan sedikit berbeda antara keduanya. Akan tetapi pada umumnya Gangan dibuat dari bahan ikan seperti ikan kakap merah, ikan ketarap, ikan bulat, ikan kerisi dll.
Gangan Ikan Kerisi |
Bumbu Gangan adalah kunyit lengkuas, kemiri, cabe rawit, bawang merah, asam jawa, terasi, garam, gula dan sedikit serai jika yang dibuat dari bahan ikan.
Gangan cocok dihidangkan dalam keadaan hangat dengan nasi yang hangat.
Para wisatawan yang datang ke Belitung harus mencoba makanan khas Belitung ini, jangan lupa GANGAN.
Kami coba berbagi resep yang diperoleh dari turun temurun dalam keluarga. Resep ini yang Kami gunakan untuk menghidangkan masakan khas Belitung ini.
Bagi pembaca yang berminat silakan untuk dicoba dan jika cocok boleh juga untuk dishare ke teman semua.
Resep Gangan Ikan .
Ikan (ikan ketarap/ikan bulat/ikan kue bisa juga ikan kakap, kerisi atau kembung) 1 kg
Pilih ikan yang masih segar. Kalau di daerah Belitung ikan segar banyak di dapat di pasar tradisional karena Belitung adalah wilayah yang dekat dengan pantai dan penghasil ikan laut.
nanas (setengah matang) 1 butir kalau gak suka nanas bisa diganti dengan tomat.
Bumbu :
Cabe merah 10 buah
Cabe rawit 10 buah
Kunyit 2 bonggol tapi bukan induknya
Terasi 2 sendok teh
Kemiri 4 butir
Lengkuas kira kira 5 cm
Garam secukupnya.
Cara membuat Gangan Ikan
1. Semua bumbu dihaluskan dengan cara diulek
2. Nanas dikupas dan diiris memanjang (buang bonggolnya)
3. Masukkan bumbu dan irisan nanas ke dalam panci yang berisi air 1 1/4 ltr, lalu didihkan
4. Setelah mendidih masukkan ikannya.
5. Tambahkan garam secukupnya
6. Setelah ikan matang, angkat dan siap dihidangkan.
Nah mudah bukan…..
Silakan dicoba ya….kalau pas wisata ke Belitung sempatkan wisata kuliner belitung dengan memesan Gangan ikan ini.
Mie Belitung
Kuliner Belitung - Mie Belitung |
Ciri khas ini yang menjadikan makanan ini wajib dicicipi para wisatawan yang sedang melancong atau sedang menikmati tour belitung.
Kalau menurut saya....kuah mie ini yang sanagt Mak Nyusss ......(niruin Om Bondan). Biasanya kuah Mie dibuat dari daging sapi atau ayam dan juga biar special ditambah telor ceplok.
Mie Belitung kuahnya dari Kaldu Udang yang kental, agak manis dan legit gurihnya ...
Campuran Mie ini ada tauge, ketimun potongan tahu dan kentang, di taburi emping. Tak lupa sambel dan kecap.
Disajikan dengan hangat akan menambah nikmatnya menyantap Mie Belitung ini.
Untuk menambah kenikmatan rasa, bisa kita teteskan perasan jeruk kunci agar segar .....
niihh buat kamu" yang doyan dan pengen membuat mie Belitung...
Cara Membuat Mie Belitung yang Istimewa
Mie Belitung, daerah Belitung juga punya kuliner andalan lho yaitu Mie Belitung. Kenapa Mie Belitung karena mie ini terkenal enak, nikmat dan lezatnya. Tidak kalah dengan mie-mie paling enak yang sering kita kenal di kota-kota lain. Mau tahu bagaimana cara membuat mie Belitung ini?
Bahan untuk Pembuatan Mie Belitung
Beberapa bahan untuk Pembuatan Mie Belitung:
- 300 gram mie telur
- Air untuk merebus
- 1 sendok makan minyak goreng
- 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 4 cm kayu manis
- 225 gram udang basah, kupas
- 800 mililiter air kaldu ayam
- 2 sendok makan kecap manis
- 3 sendok makan tepung kanji, larutkan dengan 100 ml air
- 1 buah tahu cina, potong-potong, goreng
- 3 butir kentang rebus, iris-iris
- 125 gram tauge, seduh dengan air panas, tiriskan
- 1 buah mentimun, potong-potong kecil
- Emping goreng
- 6 butir bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 5 cm kencur
- 3 cm lengkuas
- 2 sendok teh garam
Berikut ini adalah Cara Membuat Mie Belitung
- Rebus mie telur bersama 1 sendok makan minyak sampai matang. Angkat dan tiriskan.
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama kayu manis sampai harum dan matang.
- Masukkan udang, air kaldu, dan kecap manis. Aduk dan masak sampai mendidih. Beri larutan tepung kanji, aduk sampai kuah mengental. Angkat.
- Masukkan mie, tahu goreng, kentang rebus, tauge, dan mentimun ke dalam mangkok. Siram dengan kuah udang panas. Taburi dengan emping goreng.Untuk 5 porsi.
Dilihat dari bahan-bahannya kayaknya enak lho! Pasti deh anda bakal ketagihan . Selamat mencoba ya........
AYAM BUMBU KETUMBAR BELITUNG
BAKSO IKAN BIRAI BELITUNG
MASAKAN OPOR AYAM BELITUNG
GANGAN DARAT
Makanan ringan khas Bangka Belitung
Bangka Belitung memiliki jenis makanan ringan yang sebagian besar dihasilkan dari produk makanan laut. Beberapa diantaranya:
Masakan Kepulauan Bangka Belitung
-
Masakan Belitung
- Lempah adalah masakan berkuah yang biasanya berbahan dasar makanan laut atau daging sapi yang dibumbui rempah-rempah yang beraroma kuat. Dalam bahasa Belitung lempah disebut gangan
Tatacara Makan Adat Belitung - Makan Bagawai
Makan Bagawai
Makan bersama akan membuat suasana lebih akrab, ceria dan penuh kekeluargaan. Makan bersama di Belitung diberi nama "Makan Bagawai".
Senin, 21 April 2014
KEMERDEKAAN BELITUNG
Masa Kemerdekaan
Pulau Belitung sebagai bagian dari Residensi Bangka - Belitung, beberapa tahun
lamanya pernah menjadi bagian dari Gewest Borneo, kemudian menjadi bagian
Gewest Bangka - Belitung dan Riau. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama,
karena muncul peraturan yang mengubah Pulau Belitung menjadi Neolanchap.
Selanjutnya sebagai badan pemerintahan dibentuklah
SEJARAH BELITUNG
Sejarah
Belitung
Belitung merupakan kepulauan yang
mengalami beberapa pemerintahan raja-raja. Pada akhir abad ke-7, Belitung
tercatat sebagai wilayah Kerajaan Sriwijaya,
kemudian ketika Kerajaan Majapahit mulai berjaya pada tahun 1365, pulau ini
menjadi salah satu benteng pertahanan laut kerajaan tersebut. Baru pada abad
ke-15, Belitung mendapat hak-hak pemerintahannya. Tetapi itupun tidak lama,
karena ketika Palembang diperintah oleh Cakradiningrat II, pulau ini segera
menjadi taklukan Palembang.
Sejak abad ke-15 di Belitung telah
berdiri sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badau dengan Datuk Mayang Geresik
sebagai raja pertama. Pusat pemerintahannya terletak di sekitar daerah
Pelulusan sekarang ini. Wilayah kekuasaaannya meliputi daerah Badau, Ibul,
Bange, Bentaian, Simpang Tiga, hingga ke Buding, Manggar dan Gantung. Beberapa
peninggalan sejarah yang menunjukkan sisa-sisa kerajaan Badau, berupa tombak
berlok 13, keris, pedang, gong, kelinang, dan garu rasul.
Peninggalan-peninggalan tersebut dapat ditemui di Museum Badau.
Kerajaan kedua adalah Kerajaan
Balok. Raja pertamanya berasal dari keturunan bangsawaan Jawa dari Kerajaan Mataram Islam bernama Kiai Agus Masud atau Kiai Agus Gedeh Ja'kub, yang
bergelar Depati Cakraningrat I dan memerintah dari tahun 1618-1661. Selanjutnya
pemerintahan dijalankan oleh Kiai Agus Mending atau Depati Cakraningrat II
(1661-1696), yang memindahkan pusat kerajaan dari Balok Lama ke suatu daerah
yang kemudian dikenal dengan nama Balok Baru. Selanjutnya pemerintahan dipegang
oleh Kiai Agus Gending yang bergelar Depati Cakraningrat III.
Pada masa pemerintahan Depati
Cakraningrat III ini, Belitung dibagi menjadi 4 Ngabehi, yaitu :
- Ngabehi Badau dengan gelar Ngabehi Tanah Juda atau Singa Juda;
- Ngabehi Sijuk dengan gelar Ngabehi Mangsa Juda atau Krama Juda;
- Ngabehi Buding dengan gelar Ngabehi Istana Juda;
- Ngabehi Belantu dengan gelar Ngabehi Sura Juda.
Masing-masing Ngabehi ini pada
akhirnya menurunkan raja-raja yang seterusnya lepas dari Kerajaan Balok. Pada
tahun 1700 Depati Cakraningrat III wafat lalu digantikan oleh Kiai Agus Bustam
(Depati Cakraningrat IV). Pada masa pemerintahan Depati Cakraningrat IV ini,
agama Islam mulai tersebar di Pulau Belitung.
Gelar Depati Cakraningrat hanya
dipakai sampai dengan raja Balok yang ke-9, yaitu Kiai Agus Mohammad Saleh
(bergelar Depati Cakraningrat IX), karena pada tahun 1873 gelar tersebut
dihapus oleh Pemerintah Belanda. Keturunan raja Balok selanjutnya yaitu Kiai
Agus Endek (memerintah 1879-1890) berpangkat sebagai Kepala Distrik Belitung
dan berkedudukan di Tanjungpandan.
Kerajaan ketiga adalah Kerajaan
Belantu, yang merupakan bagian wilayah Ngabehi Kerajaan Balok. Rajanya yang
pertama adalah Datuk Ahmad (1705-1741), yang bergelar Datuk Mempawah. Sedangkan
rajanya yang terakhir bernama KA. Umar.
Kerajaan keempat atau yang terakhir
yang pernah berdiri adalah Kerajaan Buding, yang merupakan bagian dari wilayah
Kerajaan Balok. Rajanya bernama Datuk Kemiring Wali Raib. Dari keempat kerajaan
yang telah disebutkan diatas, Kerajaan Balok merupakan kerajaan terbesar yang
pernah ada di Pulau Belitung.
Masa pendudukan Belanda-Jepang
Pertambangan tungsten
dan timah yang dikelola Perusahaan Billiton Maatschapij di Belitung
(1942). Pada abad ke-17, Pulau Belitung
menjadi jalur perdagangan dan tempat persinggahan kaum pedagang. Dari sekian
banyak pedagang, yang paling berpengaruh adalah pedagang Cina dan Arab. Hal ini dapat dibuktikan dari tembikar-tembikar yang berasal dari Wangsa Ming abad ke-14 hingga ke-17, yang
banyak ditemukan dalam lapisan-lapisan tambang timah di daerah Kepenai, Buding,
dan Kelapa Kampit. Berdasarkan catatan dari sejarawan Cina bernama Fei Hsin
(1436). Sedangkan orang Cina mengenal Belitung disebabkan pada tahun 1293,
pedagang-pedagang Cina tersebut masuk ke Pulau Belitung sekitar tahun 1293.
Sebuah armada Cina dibawah pimpinan Shi Pi, Ike Mise dan Khau Hsing yang sedang
mengadakan perjalanan ke Pulau Jawa terdampar di perairan Belitung.
Selain bangsa Cina, bangsa lain yang banyak mengenal Pulau Belitung adalah bangsa
Belanda. Pada tahun 1668, sebuah kapal Belanda bernama 'Zon De Zan Loper',
dibawah pimpinan Jan De Marde, tiba di Belitung. Mereka merapat di sungai
Balok, yang saat itu merupakan satu-satunya bandar di Pulau Belitung yang ramai
dikunjungi pedagang asing. Berdasarkan penyerahan Tuntang pada
tanggal 18 September 1821, Pulau Belitung masuk dalam wilayah kekuasaan Inggris (meskipun secara de facto terjadi pada tanggal 20 Mei
1812). Residen Inggris di Bangka, mengangkat seorang raja siak untuk memerintah
Belitung karena di pulau kecil ini sering terjadi perlawanan rakyat yang
dipimpin oleh tetua adat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Komisaris
Jenderal Kerajaan Inggris tanggal 17 April 1817, Inggris menyerahkan Belitung
kepada Kerajaan Belanda. Selanjutnya atas nama Baginda Ratu Belanda, ditunjuk
seorang Asisten Residen untuk menjalankan pemerintahan di Pulau Belitung.
Pada tahun 1823, seorang Kapten
berkebangsaan Belgia bernama JP. De La Motte, yang menjabat sebagai Asisten
Residen dan juga pimpinan tentara Kerajaan Belanda, berhasil menemukan timah di
pulau tersebut. Selanjutnya seusai Traktat
London tahun 1850, penambangannya diambil
alih oleh Billiton Maatschapij, sebuah perusahaan penambangan timah milik
Pemerintah Belanda. Pada saat itu Belitung terbagi atas 6 daerah, yaitu :
- Tanjungpandan dan Gantung/Lenggang yang berada langsung dibawah pemerintahan Depati;
- Badau, Sijuk, Buding dan Belantu yang berada dibawah pemerintahan masing-masing Ngabehi.
Pada tahun 1890, pangkat Ngabehi
dihapus dan digantikan dengan Kepala Distrik. Selanjutnya terdapat 5 distrik
yaitu : Tanjungpandaan, Manggar, Buding, Dendang dan Gantung.
Tahun 1852 Belitung dipisahkan dari Bangka dalam urusan administrasi dan
kewenangan penambangan timah.
Pemisahan tersebut atas desakan JF. Louden (kepala pemerintahan pusat di Batavia), untuk mencegah pengaruh buruk dari Residen Bangka yang
iri melihat pertambangan timah yang berkembang dengan pesat di Belitung. Dalam
rangkaian sistem pemerintahan Hindia
Belanda, pada tahun 1921 Belitung dijadikan
sebuah distrik yang dikepalai oleh seorang Demang yaitu KA. Abdul Adjis, yang
dibantu 2 orang Asisten Demang yang membawahi 2 onder district, yaitu Belitung
Barat dan Belitung Timur. Gemeente atau kelurahan di Belitung dibentuk pada
tahun 1921-1924. Berdasarkan Ordonantie No. 73 tanggal 21 Februari 1924,
Belitung terbagi menjadi 42 Gemeente.
Pada tahun 1933, Belitung berubah
status menjadi satu Onder-afdeling yang diperintah oleh seorang Controleur
dengan pangkat Assistant Resident, yang bertanggung jawab kepada Residen
dari Afdeling Bangka - Belitung yang berkedudukan di Pulau Bangka. Tanggal 1
Januari 1939 berlaku peraturan baru di wilayah di wilayah Belitung, yang
berarti Pulau Belitung sudah diberi hak untuk mengatur daerahnya sendiri. Tentu
saja hal tersebut memengaruhi beberapa keadaan, misalnya Onder-afdeling Belitung
meliputi 2 distrik yaitu, Distrik Belitung Barat dan Distrik Belitung Timur,
yang masing-masing dikepalai oleh seorang Demang.
Tentara Jepang menduduki Pulau Belitung
pada bulan April 1944, pemerintahan dikedua distrik dikepalai oleh Gunco. Pada
awal tahun 1945, Jepang membentuk Badan Kebaktian Rakyat di Belitung yang
bertugas membantu pemerintahan. Masa pendudukan Jepang tidak lama, selanjutnya terjadi perubahan kembali ketika
tentara Belanda kembali menguasai Belitung pada tahun 1946. Pada masa
pemerintahan Belanda ini, Onder-afdeling Belitung diperintah kembali oleh
Asisten Residen Bangsa Belanda, sedangkan penguasaan distrik tetap dipegang
oleh seorang Demang yang kemudian diganti dengan sebutan Bestuurhoofd.
Rabu, 16 April 2014
Belitung I Beautiful in My Heart
Wednesday, April 16, 2014
Ini adalah info Seputar Kampung Halamanku Belitung,
mulai dari Masakan, Makanan, Lagu, Adat Istiadat, Tari, Tempat Wisata dan lain-lain.
Yuukkk kita Lihat Tanah Kelahiranku ini.... ^_^
Siapa yang sekarang tidak kenal Pulau Belitung? Pulau yang
bersebelahan dengan Pulau Bangka ini mulai dikenal sejak film "Laskar
Pelangi". Saya bahkan bangga menjadi salah satu penduduk Pulau Belitung yang indah
dan eksotis ini.
Kabupaten Belitung memiliki potensi
wisata yang amat beragam dan menakjubkan dengan 3 karakteristik daya tarik
wisatanya yaitu wisata alam, budaya dan sejarah dimana objek wisata tersebut
tersebar hampir di semua kecamatan.
Beberapa objek wisata pantai terdapat di
Kecamatan Sijuk, Membalong dan Selat Nasik dengan segala keunikan dan keindahan
panorama bawah airnya yang sangat mempesona. Atraksi wisata budaya dan beberapa
situs sejarah juga turut memperkaya daya tarik wisata di Kabupaten Belitung.Pengembangan dan peningkatan
pelayanan terhadap sarana prasarana pendukung kepariwisataan, seperti hotel
berbintang 1 sampai dengan 4, transportasi baik udara, laut dan darat,
restoran, toko souvenir dan pelayanan jasa lainnya cukup tersedia.
Ke Pulau Belitung mudahnya memang menggunakan
pesawat, perjalanan hanya ditempuh dengan waktu kurang lebih 45
menit lho... cepat kan? Baru mau baca koran, eh.. sudah mau mendarat lagi.Setibanya
di Bandara HAS Hananjoedin temen-temen sudah dijemput oleh tour guide yang sangat ramah, dan pelayanannya juga oke banget. Cukup banyak jasa tour yang melayani
wisata di Pulau Belitung.
Belitung
selain memiliki pantai yang indah dengan pasir putih yang sangat
menawan, disini juga terdapat batu-batu besar yang sangat eksotis dan juga pulau-pulau kecil yang sangat menawan dan membuat mata tak berkedip melihatnya... dan untuk menuju ke pulau-pulau tersebut tidaklah sulit, hanya ditempuh dengan waktu 15 sampai dengan 30 menit, kita hanya perlu menyewa kapal dengan penduduk sekitar.
inilah gambaran umum tentang pulau kelahiranku, dan nanti akan ada artikel yang aku akan persembahkan untuk teman-teman semua... ca kidoott ^_^
Langganan:
Postingan
(
Atom
)