Masa Kemerdekaan
Pulau Belitung sebagai bagian dari Residensi Bangka - Belitung, beberapa tahun
lamanya pernah menjadi bagian dari Gewest Borneo, kemudian menjadi bagian
Gewest Bangka - Belitung dan Riau. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama,
karena muncul peraturan yang mengubah Pulau Belitung menjadi Neolanchap.
Selanjutnya sebagai badan pemerintahan dibentuklah
Dewan Belitung pada tahun 1947. Pada waktu pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS), Neolanchap Belitung merupakan negara tersendiri, bahkan karena sesuatu hal tidak menjadi negara bagian. Tahun 1950 Belitung dipisahkan dari RIS dan digabungkan dalam Republik Indonesia. Pulau Belitung menjadi sebuah kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Sumatera Selatan dibawah kekuasaan militer, karena pada waktu itu Sumatera Selatan merupakan Daerah Militer Istimewa. Sesudah berakhirnya pemerintahan militer, Belitung kembali menjadi kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati.
Dewan Belitung pada tahun 1947. Pada waktu pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS), Neolanchap Belitung merupakan negara tersendiri, bahkan karena sesuatu hal tidak menjadi negara bagian. Tahun 1950 Belitung dipisahkan dari RIS dan digabungkan dalam Republik Indonesia. Pulau Belitung menjadi sebuah kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Sumatera Selatan dibawah kekuasaan militer, karena pada waktu itu Sumatera Selatan merupakan Daerah Militer Istimewa. Sesudah berakhirnya pemerintahan militer, Belitung kembali menjadi kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati.
Setelah
Tahun 2000
Pada tanggal 21 November 2000, berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000,
Pulau Belitung bersama dengan Pulau Bangka memekarkan diri dan membentuk satu
provinsi baru dengan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Provinsi ini
merupakan provinsi ke-31 di Indonesia. Berdasarkan aspirasi masyarakat dan
berbagai pertimbangan, Kabupaten Belitung dibagi menjadi 2 kabupaten yaitu
Kabupaten Belitung beribukota di Tanjungpandan dengan cakupan wilayah meliputi
5 kecamatan dan Kabupaten Belitung Timur dengan Manggar sebagai ibukotanya
dengan cakupan wilayah meliputi 4 kecamatan.
Belitung Sekarang
Belitung, atau Belitong
(bahasa setempat, diambil dari nama sejenis siput laut), dulunya dikenal
sebagai Billiton adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatra, Indonesia, diapit oleh
Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terkenal dengan lada putih (Piper
sp.) yang dalam bahasa setempat disebut sahang, dan bahan tambang
tipe galian-C seperti timah putih (Stannuum), pasir kuarsa, tanah liat
putih (kaolin), dan granit. Serta akhir-akhir ini menjadi tujuan wisata alam
alternatif. Pulau ini dahulu dimiliki Britania Raya (1812), sebelum akhirnya
ditukar kepada Belanda, bersama-sama Bengkulu, dengan Singapura dan New
Amsterdam (sekarang bagian kota New York). Kota utamanya adalah Tanjung Pandan.
Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung, beribukota
di Tanjung Pandan, dan Belitung Timur, beribukota Manggar.
Sebagian besar penduduknya, terutama
yang tinggal di kawasan pesisir pantai, sangat akrab dengan kehidupan bahari
yang kaya dengan hasil ikan laut. Berbagai olahan makanan yang berbahan ikan
menjadi makanan sehari-hari penduduknya. Kekayaan laut menjadi salah satu
sumber mata pencaharian penduduk Belitung. Sumber daya alam yang tak kalah
penting bagi kehidupan masyarakat Belitung adalah timah. Usaha pertambangan
timah sudah dimulai sejak zaman Hindia Belanda.
Penduduk Pulau Belitung terutama adalah suku Melayu (bertutur dengan dialek
Belitung) dan keturunan Tionghoa Hokkien dan Hakka.Secara geografis pulau
Belitung (Melayu ; Belitong) terletak pada 107°31,5' - 108°18' Bujur Timur
dan 2°31,5'-3°6,5' Lintang Selatan. Secara keseluruhan luas pulau Belitung
mencapai 4.800 km² atau 480.010 ha.Pulau Belitung disebelah utara dibatasi oleh
Laut Cina Selatan, sebelah timur berbatasan dengan selat Karimata, sebelah
selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah barat berbatasan dengan selat
Gaspar. Di sekitar pulau ini terdapat pulau-pulau kecil seperti Pulau Mendanau,
Kalimambang, Gresik, Seliu dan lain-lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar