Selain keindahan alam, Bangka Belitung juga memiliki sebuah karya seni
dengan kisah tersendiri. Kreativitas serta kekayaan intelektual budaya
tercermin dari salah satu karya kebanggaan Bangka Belitung ini.
Kain Tenun Cual, adalah salah satu karya kebanggaan masyarakat Bangka
Belitung. Pada dasarnya kain ini merupakan kain tenun layaknya songket.
Namun, tenun cual memiliki warna khas melayu yang lebih cerah dan
memiliki lengkungan serta motif flora dan fauna. Ada sembilan motif cual
yang telah resmi dipatenkan oleh pemerintah yakni Kembang Kenanga,
Bebek dan K. Sumping, Ubur-ubur, Merak, Gajah Mada 2003, K.Setangkai dan
K. Rukem, Bebek Setaman, K. Rukem dan K. Setaman. Masing-masing
memiliki keunikan dan ciri tersendiri.
Layaknya tenun yang berasal dari daerah lain, kain cual pun memiliki
proses yang sangat rumit. Bahan-bahan pun terbilang mahal terlebih
diantara corak ada yang berasal dari emas seberat 18 karat. Oleh
karenanya, kain cual seringkali dijadikan pakaian kebesaran di kalangan
bangsawan, pakaian penganting dan pakaian pada hari-hari kebesaran
lainnya.
Dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk satu produk kain bila
dikerjakan oleh pengrajin yang terampil. Bahan dasarnya antara lain
polyster, sutra, katun, serat kayu dan benang emas. Seperti biasa,
pengerjaannya dilakukan oleh kaum wanita sambil mengisi waktu luang
mereka. Diperkirakan kegiatan menenun cual telah ada sejak abad ke-18 di
ujung barat Pulau Bangka.
Secara spesifik, kain cual memang berasal dari masyarakat Muntok di
Bangka Belitung. Tenun yang digunakan adalah perpaduan antara teknik
sungkit dan tenun ikat. Dominasi serta susunan motif dengan teknik tenun
ikatnya merupakan khasanah pengetahuan yang berasal dari asimilasi dari
budaya Cina yang telah menyebar di benua Asia, termasuk Indonesia.
Bila dilihat lebih dalam, kain cual memang memiliki pesona pada susunan
motifnya. Setiap motif pun memiliki arti dan filosofinya tersendiri
seperti pada motif bunga. Motif bunga merupakan motif yang melambangkan
kesucian, keanggunan rezeki dan segala kebaikan. Sedangkan motif bebek
melambangkan persatuan dan kesatuan. Motif lain yakni motif naga
melambangkan keperkasaan.
Kain cual memang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Bangka. Dari
keindahan sejarahnya, kain cual seringkali disebut sebagai Pusake Lame
yang harus dilestarikan. Motif yang penuh makna serta kerumitan dalam
proses pembuatannya memang menjadikan kain cual sebagai salah satu karya
seni budaya Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar