Pada postingan kali ini, saya ambil dari salah satu website tentang
belitung, lihat sumber website di paragraf akhir. ini dia cerita
kepuanan masyarakat belitung.
Petua lama Belitung yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini adalah
KEPUNAN. Saya rasa hampir seluruh masyarakat lokal Belitung tentunya
mengetahui petua ini. Kepunan jika di artikan menurut versi saya adalah
Celaka, akibat mengabaikan atau tidak mengindahkan saat di tawari
makanan dan minuman. Jika anda ada definisi versi lain, silahkan
tambahkan pada kolom komentar di bawah.
Disini,saya akan memberikan contoh dan sedikit gambaran melalui cerita
pendek mengenai Kepunan ini, yang mungkin setelah ada membacanya, bisa
lebih mudah memahami makna Kepunan ini.
Dalam cerita pendek ini, saya akan melibatkan tiga tokoh, yaitu Kulup
Teling, Bujang Bongkai, Kulup Kapu-Kapu. Jika ada kesamaan nama tokoh
dan cerita mohon di maafkan.
Alkisah,.Kulup Teling sedang bersantai sambil minum segelas kopi. Tak
lama kemudian Bujang Bongkai datang menghampiri Kulup Teling. Dengan
spontan si Kulup Teling menawarkan untuk bersantai, mengobrol sambil
menikmati kopi bersamanya. Namun, karena Bujang Bongkai ada urusan yang
mendadak dan penting, akhirnya dia menolak ajakan Kulup Teling dan
segera pergi meninggalkannya. Tak lama kemudian Kulup Teling mendapatkan
kabar dari Kulup Kapu-Kapu bahwa Bujang Bongkai mendapatkan musibah,
masuk selokan di tepi jalan saat berusaha menghindari tabarakan dengan
anjing yang melintasi jalan.
Nah dari cerita pendek di atas,celaka atau musibah yang menimpa Bujang
Bongkai, menurut kepercayaan sebagaian masyarakat Belitung, disebut
dengan Kepunan, atau lebih tepatnya Kepunan Kopi. Mengapa demikian ?
karena Bujang Bongkai menolak tawaran Kulup Teling untuk minum kopi
bersama nya.
Makanan dan Minuman yang di percaya oleh masyarkat Belitung, yang lebih
mudah menyebabkan Kepunan ini adalah Nasi dan Kopi. Mengapa demikian?
Menurut saya, Nasi dan Kopi tersebut adalah konsumsi pokok atau yang
sering di konsumsi sehari-hari. Jadi ketika di tawari tidak boleh untuk
menolaknya. Perlu di ketahui Kopi saat ini adalah minuman favorit dan
sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat Belitung.
Berdasarkan pengalaman ketika saya berdomisili di berbagai daerah di
Pulau Belitung, rata-rata dari mereka masih mempercayai Kepunan ini.
Contoh, ketika saya masih berdomisil di Kelapa Kampit, keluarga, dan
kerabat saya masih mempercayainya. Selain itu, ketika saya berdomisili
di badau, juga rata-rata dari keluarga dan kerabat saya juga
mempercayainya. Begitu juga saat ini, berdomisili di Dusun Air Nangka
Desa Balok, rata-rata keluarga dan teman saya, juga masih
mempercayainya. Namun tentunya saya tidak mengatakan dan tidak
memastikan bahwa semua masyarakat Belitung masih menerapkan dan
memepercayainya.
Sebenarnya ada jurus pamungkas untuk menangkal Kepunan ini., yaitu
dengan cara NGERASE atau sekedar NGENJAMA. Ngerase ini adalah mencicipi
makanan,minuman saat di tawari sesorang. Sedangkan Ngenjama adalah
memegang atau menyentuh makanan, minuman dengan ujung jari.
Selain dari kedua jurus pamungkas tersebut, masih ada satu jurus yang
ingin saya turunkan kepada anda. Kayak sintogendeng dan wirosableng aja
:D.Jurus yang satu ini saya dapatkan dari almarhumah nenek, ketika saya
masih kecil. Waktu itu beliau berpesan kepada saya, apabila di tawari
makanan atau minuman oleh seseorang, segeralah Ngerase ataupun sekedar
Ngenjama. Jika kita memang tak bisa melakukan kedua hal tersebut, segera
ucapkanlah / lafazkanlah kata PASNAN atau PASNAN 27 dan di akhiri
dengan meludah.
Jadi jurus pamungkas ketiga untuk mengkal Kepunan itu adalah melafazkan
atau mengucapkan kata PASNAN atau PASNAN 27. Sayangnya,waktu nenek saya
berpesan, saya tidak menanyakan apa arti PASNAN dan PASNAN 27 itu.
Maklum waktu itu saya masih kecil dan tidak begitu ingin mengatahui
lebih jauh hal tersebut. Namun menurut saya, Pasnan dan Pasnan 27 itu
adalah sebuah mantra untuk menangkal Kepunan yang telah di gunakan
secara turun menurun.
Jadi kesimpulan nya, untuk menangkal Kepunan ini adalah,ketika sesorang
menawari makanan dan minuman, kita harus memakan dan meminumnya. Namun
karena sesuatu dan lain hal sehingga kita tidak bisa meminum dan memakan
nya, segera untuk Ngerase ataupun sekedar Ngenjama. Dan jika kita juga
tidak bisa untuk melakukan hal terebut, segera melafazkan kata Pasnan
atau Pasnan27 dan di akhiri dengan meludah.
Sebagaimana yang telah saya jelaskan bahwa Kepunan adalah petuah lama
atau kepercayaan bagi masyarkat Belitung. Jadi, bicara soal Kepunan ini,
tentunya kembali kepada diri kita sendiri. Dalam hal ini, tentunya kita
bebas untuk percaya maupun tidak.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar