Kota Manggar, Belitung Timur, memang identik dengan kota seribu satu
warung kopi. Hampir di setiap sudut kotanya ada warung kopi.
Pengunjungnya laki-laki dan perempuan asyik minum kopi sambil mengobrol
dan main kartu di warung-warung kopi yang tersebar di Kota Manggar.
Bangunan
warung kopi di Manggar rata-rata seperti bedeng bangunan sederhana
beratap seng dan dinding bambu. Kursi dan meja kayu sederhana dialasi
taplak plastik tanpa hiasan apa pun. Jangan bayangkan seperti kafe kopi
di Jakarta yang dilengkapi sofa, televisi, dan penyejuk udara.
Namun,
justru warung kopi yang sederhana itu yang bisa dinikmati warga asli
Belitung dan wisatawan luar yang ingin menikmati kopi Manggar karena
harganya murah meriah. Rata-rata warung kopi di kota laskar pelangi ini
buka 24 jam. Kapan saja, warga bisa minum kopi sambil mengobrol dengan
teman sejawat. Model warung kopi dengan banyak jendela terbuka membuat
siapa saja yang di luar bangunan bisa melihat aktivitas warga yang
sedang minum kopi di dalam warung.
Harga kopi manis di Manggar
hanya Rp 3.000 segelas, sedangkan kopi susu kental manis dan susu teh
juga murah, hanya Rp 4.000 per gelas. Harga yang murah ini sangat
terjangkau bagi warga Belitung dan membuat mereka suka nongkrong di
warung-warung kopi.
Siang itu penulis mencoba mampir di salah satu
warung kopi di Manggar, yaitu Warung Kopi D&D, yang selalu ramai
pembeli. Saat itu cuaca sedikit mendung dan paling nyaman memang
nongkrong bersama teman sambil minum kopi. Karena tidak biasa minum kopi
tubruk, penulis sengaja memesan kopi susu. Hanya lima menit, kopi susu
panas sudah diantarkan ke meja.
Rasa kopi susunya cukup nikmat,
bercampur antara manis rasa susu dan sedikit rasa kopi pahit. Penjualnya
selalu sigap menyiapkan puluhan gelas berisi susu kental manis tanpa
campuran gula dan tinggal menuangkan seduhan kopi panasnya di gelas yang
sudah disiapkan.
Supaya penyajiannya cepat, warung kopi di sini
selalu menyiapkan seduhan kopi dalam panci besar. Setiap ada pesanan
kopi baru dididihkan kembali di panci kecil sesuai pesanan sehingga kopi
cepat dihidangkan.
Di daerah Kepulauan Belitung tidak ada kebun
kopi. Kopi yang dihidangkan didatangkan dari Lampung berupa biji kopi
mentah. Warung kopi yang menggorengnya serta menjadikannya bubuk kopi
dan meracik kopi seduhnya dengan sederhana tanpa ada barista-barista
ahli pembuat kopi yang piawai.
Tahun 2011 di Manggar sengaja
diselenggarakan acara rekor memecahkan minum kopi susu oleh MURI yang
diikuti oleh 15.000 orang. Dengan adanya acara itu, Kota Manggar sudah
dicanangkan sebagai Kota 1.001 Warung Kopi oleh Gubernur Bangka
Belitung.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar