Bangka menurut bahasa sehari-hari masyarakat Bangka mengandung arti "sudah tua" atau "sangat tua", sehingga pulau Bangka dapat diartikan sebagai "pulau yang sudah tua". Bila merujuk pada kandungan bahan galian yang terdapat di daerah ini, pulau Bangka banyak mengandung bahan-bahan galian mineral yang tentunya terjadi dari proses alam yang berlaku berjuta-juta tahun. Salah satu contohnya adalah bahan galian timah, oleh karenanya masyarakat menyebutnya dengan sebutan Pulau Bangka.
Kata bangka dapat juga berasal dari kata wangka yang artinya timah. Karena di daerah ini ditemukan bahan galian timah, maka disebut Pulau Timah. Karena pergeseran atau bunyi bahasa yang berubah maka masyarakat lebih lekat memanggil pulau ini dengan kata Pulau Bangka atau pulau bertimah. Menurut cerita rakyat, Pulau Bangka tidak mempunyai penduduk asli, semua penduduk adalah pendatang dari suku yang diberi nama suku sekak. Masyarakatnya masih menganut animisme. Kemudian masuk bangsa melayu dari daratan malaka dengan membawa agama Islam yang kemudian berkembang sampai sekarang.
Pulau Bangka terletak di sebelah pesisir Timur Sumatera Selatan, berbatasan dengan Laut China Selatan di sebelah utara, Pulau Belitung di timur dan Laut Jawa di sebelah selatan yaitu 1°20’-3°7 Lintang Selatan dan 105° - 107° Bujur Timur memanjang dari Barat Laut ke Tenggara sepanjang ± 180 km. Pulau ini terdiri dari rawa-rawa, daratan rendah, bukit-bukit dan puncak bukit terdapat hutan lebat, sedangkan pada daerah rawa terdapat hutan bakau. Rawa daratan pulau Bangka tidak begitu berbeda dengan rawa di pulau Sumatera, sedangkan keistimewaan pantainya dibandingkan dengan daerah lain adalah pantainya yang landai berpasir putih dengan dihiasi hamparan batu granit.
Kabupaten Bangka mempunyai luas wilayah ± 2.950,68 km², dengan jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 217.545 jiwa. Batas wilayah Kabupaten Bangka adalah sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan Laut Natuna
- Sebelah timur berbatasan dengan Laut Natuna dan Selat Gaspar
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka Tengah
- Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bangka Barat, Selat Bangka dan Teluk Kelabat
Iklim Pulau Bangka adalah tropis Type A dan musin hujan terjadi pada bulan Juni – Desember. Rata-rata curah hujan dalam satu tahun = 220 hari atau 343,7 mm perbulan. Suhu udara rata-rata 26 °C – 28,1 °C dengan kelembaban udara sekitar 76-88.
Menurut data Meteorologi Pangkalpinang pada tahun 1998, iklim di Kabupaten Bangka adalah iklim tropis tipe A dengan curah hujan 107,6 hingga 343,7 mm per bulan. Kemudian menurut Schmidt-Ferguson, pada tahun 1999 variasi curah hujan menjadi antara 70,10 hingga 384,50 mm per bulan. Dengan musim hujan rata-rata terjadi pada bulan Oktober sampai April. Musim penghujan dan kemarau di Kabupaten Bangka juga dipengaruhi oleh dua musim angin, yaitu muson barat dan muson tenggara. Angin muson barat yang basah pada bulan Nopember, Desember dan Januari banyak memengaruhi bagian utara Pulau Bangka. Sedangkan, angin muson tenggara yang datang dari laut Jawa memengaruhi cuaca di bagian selatan Pulau Bangka. Jumlah curah hujan, hari hujan, arah angin dan kecepatan angin rata-rata setiap bulannya
No | Kabupaten/kota | Ibu kota | Luas wilayah | Kecamatan | Desa | Kelurahan | Penduduk |
1 | Bangka | Sungailiat | 2,950.68 | 8 | 60 | 9 | 231,793 |
2 | Bangka Barat | Mentok | 2,890.61 | 5 | 53 | 4 | 140,323 |
3 | Bangka Tengah | Koba | 2,155.77 | 4 | 39 | 1 | 129,469 |
4 | Bangka Selatan | Toboali | 3,607.08 | 5 | 45 | 3 | 147,039 |
5 | Pangkal Pinang | Pangkapinang | 89.40 | 5 | 35 | 147,039 | |
Total | 5 | 11,693.54 | 27 | 197 | 52 | 789,809 |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar